Langsung ke konten utama

Pergaulan Bebas

Pergaulan Bebas

Di jaman modern ini, pergaulan bebas semakin digandrungi oleh sebagian besar para remaja dan pelajar Indonesia,miris memang tapi apa itu pergaulan bebas dan bagaimana cara menghindari pergaulan bebas?



          

      1. Pengertian Pergaulan Bebas
            Pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang lain dimana ikatan yang mengatur pergaulan itu telah hilang ataupun dalam pergaulan tersebut telah melewati batas-batas norma yang ada
Pergaulan bebas dilakukan oleh remaja. Dan remaja merupakan individu yang labil emosinya serta rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas biasanya menjadi pemicu terjadi pergaulan bebas itu sendiri
Pergaulan yang bebas  sebenarnya merupakan  salah satu kebutuhan hidup dari manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain dan hubungan antar manusia itu diaplikasikan melalui suatu pergaulan
Pergaulan juga adalah HAM. Setiap individu harus dibebaskan dan tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal tersebut melanggar HAM. Tapi tetap harus selalu mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat.
           
2.      Penyebab pergaulan bebas
 1. Faktor Orang Tua
Para orang tua perlu
harus menyadari bahwa jaman telah berubah. Sistem komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan serta modernisasi di berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak. Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan jaman para orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tua dalam era ini, dapat kita sebutkan antara lain:

* Faktor kesenjangan
, pada masyarakat ada sebagian remaja yang merasa bahwa orang tua ketinggalan jaman dalam urusan anak muda. Sehingga mereka cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana cara mereka bergaul. Sementara orang tua sendiri tidak menyadari kesenjangan yang ada dan menyebabkan tidak ada usaha mengatasinya.
* Faktor kekurang pedulian
, Orang tua kurang perduli terhadap pergaulan muda-mudi. Mereka menganggap bahwa masalah pergaulan merupakan urusan remaja/anak-anak muda dan orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal, itu sudah terlambat
* Faktor ketidak mengertian
, hal ini terjadi pada orang tua yang kurang menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi tidak dalam urusan pergaulan anak-anaknyaBukan karena tidak peduli, tetapi karena tidak tahu apa yang harus perbuat.

2. Faktor agama dan iman.
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu
dan merupakan faktor penting dalam membekali orang muda menjalani hidup. Tanpa agama hidup seseorang akan kacau, karena tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Selain itu dalam agama dibedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Sehingga hal tersebut dapat menjadi patokan remaja dalam bertindak menuruti ajaran agamanya yang baik itu.

3. Perubahan Zaman
Seiring perkembangan zaman, kebudayaan ikut berkembang
dan berubah (biasa disebut Globalisasi). Remaja pun menjadi tertarik meniru kebudayaan barat (setelah melihat tayangan ataupun foto kebudayaan barat melalui media masa) yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang bebas.


4. Sikap mental yang tidak sehat

Sikap mental yang tidak sehat membuat banyak remaja merasa bangga dengan pergaulan yang tidak sepantasnya, tapi mereka tidak memahami hal tersebut karena daya pemahamannya lemah. Dan adanya ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya karena tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, serta mengajarkan hal yang salah tanpa dibekali oleh dasar keimanan yang kuat bagi anak.


5. Pelampiasan rasa kecewa

Hal ini terjadi ketika seorang remaja mengalami tekanan oleh karena kekecewaannya terhadap orangtua yang terlalu otoriter ataupun terlalu membebaskan dan sekolah yang selalu memberikan tekanan (baik dari segi prestasi bagi remaja yang sering gagal maupun peraturan yang terlalu ketat).


6. Teman dan Komunitas Tempat Tinggal yang Kurang Baik

Remaja belum mampu memilih teman dan lingkungan yang baik sehingga meraka harus selalu di kontrol dan arahkan oleh para orang tua. Agar tidak terseret pada perilaku ‘nakal’ atau terjerumus dalam pergaulan bebas



7. Pengetahuan yang minim dan  rasa ingin tahu yang tinggi
Kurangnya pengetahuan terhadap dampak dan akibat terhadap hal yang dilakukan dapat memudahkan remaja terjerumus ke dalam hal negatif. Pada umumnya, remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, dan jika menemukan atau melihat yang baru maka secara otomatis remaja akan ingin merasakan atau mencobanya.

8. Tidak percaya diri
Tidak adanya rasa percaya diri pada remaja biasanya disebabkan karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya walaupun orang tuanya sukses dalam berkarir atau terjadi perselisihan dalam keluarga hingga mengalami Broken Home. Sehingga anakpun mencari tempat pelarian

9. Keinginan untuk sekadar mencoba
Keyakinan bahwa bila mencoba sekali tak akan ketagihan adalah suatu pemahaman atau keyakinan yang keliru pada remaja, karena itu tidak mudah untuk dihindari. Seperti penggunaan narkoba, sekali memakai narkoba maka mengalami ketagihan dan sulit untuk di hentikan.

10.Pengaruh Media Massa
Tidak dapat dipungkiri jika media cetak, dan media elektronik telah mengubah pemikiran manusia di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh kemajuan berbagai alat teknologi yang sifatnya tidak dapat di batasi dan terjadi dengan sangat cepat. Pada media - media tersebut segala hal bisa disampaikan, termasuk yang menyangkut film tidak layak ditonton serta berbagai acara yang dapat memengaruhi konsep berpikir dan berbuat para penggunanya (salah satunya adalah remaja)

3.      Dampak Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas sangat identik dengan istilah  “dugem” (dunia gemerlap). Dan hal itu sudah menjadi rahasia umum jika di dalamnya marak dengan pemakaian narkoba. Juga terdapat seks bebas. Dan pada  akhirnya berujung kepada Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS).  Jadi, remaja yang sudah akrab dengan dugem bisa saja terkena Hiv/Aids dan itu sangat merugikan dirinya sendiri.


4.        Cara Menghindari Pergaulan Bebas
 

1.   Mendalami agama sesuai dengan kepercayaan yang dianut karena agamamengajarkan yang baik sehingga menbuat seseorang lebih mengutamakan ajaran agama yang baik dan menghindari hal-hal yang negative (seperti pergaulan bebas)
2.   Menjaga kehormatan diri sendiri, Tuhan telah menciptakan kita serupa dan secitra dengan-Nya. Jadi adalah kewajiban kita untuk selalu menjaga ciptaan Tuhan yang berharga itu (diri sendiri)
3.   Menjaga hubungan baik dengan kedua orang tua, karena orang tua tidak akan pernah berhenti mengarahkan seorang anak ke arah yang lebih baik
4.   Berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Karena kita hidup bukan hanya untuk hari ini saja, ada hari esok. Dan segala keputusan yang diambil hari ini sangat mempengaruhi hari esok, jadi katakan tidak pada PERGAULAN BEBAS
5.   Memilih teman pergaulan, bukan berarti pilih-pilih teman namun pandai-pandailah memilah orang yang akan dijadikan teman. Khususnya teman dekat karena ajakan teman dapat menjerumuskan seseorang ke dalam hal-hal yang tidak benar misalnya ke tempat dugem
6.   Jangan sembarangan mengikuti ajakan teman untuk mengikuti acara-acara tertentu yang maksud dan tujuan acara tersebut tidak diketahui jelas
7.   Jangan suka keluar malam apalagi suka membawa teman laki-laki ke rumah/kost (khusus nya untuk perempuan)
8.   Bila belum cukup umur, usahakan agar menunda dulu hubungan berpacaran, sebab ada kemungkinan bila belum cukup usia, anda bisa saja terjebak dalam hubungan ini yang menggiring anda ke arah pergaulan bebas.
9.   Belajar disiplin mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, sehingga waktu luang tak terbuang percuma
10. Jujur pada diri sendiri. Mengatakan tidak jika ada teman yang mengajak ke diskotik (dugem), jangan katakan ia hanya karena takut mengecewakannya atau dibilang ketinggalan jaman. Karena  masa depan tiap-tiap orang ditanggung oleh pribadinya sendirI bukan oleh orang lain



Referensi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi X, Generasi Y, dan Generasi Z

Generasi X, Generasi Y, dan Generasi Z   https://www.youthmanual.com/assets/file_uploaded/blog/1501392971-generasi.png Hai bai ( http://melindarahail.blogspot.co.id/2018/01/bai.html ).. Hari ini tentang generasi x, y dan z Artikel ini adalah tugas ku, mata kuliah modifikasi perilaku.. Semoga bermanfaat Oiyah, buat kalian yang belum tau apa itu modifikasi perilaku, ini penjelasannya Modifikasi Perilaku   adalah tindakan yang bertujuan untuk mengubah perilaku, atau upaya untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar maupun prinsip psikologi hasil eksperimen (Bootzin).

Apa itu Prokrastinasi?

Hai kawan-kawan, apakabar? Semoga sehat selalu ya :) Hari ini saya mau membahas tentang prokrastinasi, apa itu prokrastinasi?